Penulis : Muhammad Wildan Ali Syafa’at, S.I.Pus.
Minyak jelantah atau minyak bekas pakai dapat di daur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Salah satunya bahan dasar membuat lilin aromaterapi. Inovasi tersebut dilakukan oleh tim literasi kreatif perpustakaan 400 Kota Cirebon untuk memanfaatkan minyak bekas pakai agar tidak mencemari lingkungan.
Dalam rangka memanfaatkan minyak bekas pakai untuk di daur ulang menjadi lilin aromaterapi, Perpustakaan Umum Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Cirebon (Perpustakaan 400) mengadakan kegiatan tersebut. Melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Kegiatan ini menarik untuk dipelajari bagi siapapun serta menjadi peluang dalam membuka usaha untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Kegiatan ini dipandu oleh pegiat literasi perpustakaan 400 yaitu ibu Dra. Lismah Rahmawati. Kegiatan dilaksanakan pada Jumat, 3 Januari 2025 di lantai 2 Perpustakaan Umum Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Cirebon (Perpustakaan 400), lalu 48 peserta dari berbagai kalangan masyarakat Cirebon hadir dalam menyukseskan kegiatan tersebut.
Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah yaitu :
- Minyak jelantah sebanyak 250 ml yang sudah direndam menggunakan arang 1/2 cangkir atau 3 buah kulit pisang selama 24 jam
- 90 gr/ml stearid acid atau parafin 250 gr
- Essential oil (aroma tergantung selera) atau minyak kayu putih
- Pewarna khusus lilin atau crayon bekas
- Sumbu lilin
- Panci
- Sendok
- Gelas corong atau gelas stainless
Cara membuat:
- Minyak jelantah yang telah dinetralisir, stearid acid atau paraffin dan Essential oil atau minyak kayu putih ditaruh di panci. Panaskan dengan api sedang.
- Jika sudah larut semua dan telah mendidih, masukkan pewarna khusus lilin atau crayon bekas secukupnya.
- Kemudian masukkan minyak aromaterapi.
- Jika semua sudah tercampur rata, tuang dalam gelas plastik bercorong atau gelas stainless yang sudah diberi sumbu lilin lalu diamkan sampai mengeras.
“Adanya kegiatan ini yang utama untuk mengurangi limbah, menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu kegiatan ini juga bisa menciptakan produk bernilai tambah seperti dijadikan souvenir untuk pernikahan, ekonomi kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga” tutur Lismah selaku pegiat literasi perpustakaan umum dinas perpustakaan dan kearsipan kota cirebon (perpustakaan 400).